Waw, Waw!

Wah, sudah lama aku gak menyentuh blogku ini. Akhir-akhir ini lagi gak ada yang bisa ditulis sih, jadi bingung ingin merangkai tulisan seperti apa. Menulis sajak pun sudah jarang, huft. Kalau gak gara-gara blog lamanya Kii, aku gak akan membuka blogku lagi. Sempat terpikir untuk pindah ke blogspot yang rasanya lebih ‘ngeblog’ aja gitu, gak seprofesional di wordpress — tapi blog di sini saja tak terurus, segala mau pindah, gak yakin akan menambah semangat nulis, hahaha..

Btw, hidupku pun sedang membosankan, sedang tak ada yang menarik untuk ditulis. Minim drama karena aku kebanyakan berkegiatan di rumah. Di sosmed pun hanya itu-itu saja (Kai haus drama!), gak ada yang menarik untuk ditonton, gak ada yang pantas untuk dijulidin, dan pokoknya plain. Terkadang aku jadi takut kalau nantinya aku akan bosan menjalani hidup seperti dulu, hanya karena rutinitasnya itu-itu saja, gak ada yang istimewa. Kegiatan sudah dadakan pun masih saja gak bisa merasa excited atas apapun; entah itu jalan-jalan, ketemu teman, bertualang, gak ada yang mampu memberiku ‘that spark of moment’.

Mungkin kegiatanku kurang variatif? Mungkin aku harus lebih random lagi? Mungkin memang akunya saja yang sudah mulai kebas dengan kehidupan? Idk dan gak mau tau juga — ngeri jika jawabannya adalah kebas sama kehidupan. Yang jelas, setelah lebaran nanti, aku sudah merencanakan tempat-tempat untuk dikunjungi, baik luar ataupun dalam negeri. Budget sudah ada, waktu pun ada, tenaga juga masih banyak — mumpung anak belum tercium kehadirannya, harus dinikmati.

Ngomong-ngomong soal lebaran, hari ini adalah hari pertama puasa (yay!), akhirnya aku bisa merasakan puasa pertama bersama suami. Well, sebenarnya tahun lalu sudah merasakan, tapi vibe nya kurang karena di luar negeri gak ada bocah-bocah keliling komplek gebukin bedug buat bangunin sahur. Puasa di sana juga singkat, hanya 10 jam karena sedang musim dingin. Taraweh pun harus di rumah karena mesjid terdekat jaraknya 10 stop kalau naik tram (jauh bingits).

Tahun lalu pun kami melewatkan solat ied karena jetlag. Kami sampai di jakarta malam takbiran, badan masih lelah, sengaja tidur lebih awal juga biar sempat bangun untuk solat. Eh, kami ketiduran dan gak dibangunin (mungkin karena tau kami masih kecapekan gara2 jetlag ya). Jadilah bulan ramadhan tahun kemarin gak dihitung karena gak ada rasanya dan kelewatan solat ied. :’)

Semoga tahun ini puasa bisa full (gak kepotong tamu bulanan), bisa solat ied bareng suami untuk pertama kali juga. Semoga tahun ini kami berdua bisa merasakan vibe ramadhan yang sebenarnya, aamin~ :3

Leave a comment