jika kamu memaksa aku untuk berhenti
tak ada daya yang kurengkuh selain mengamini
hanya satu pintaku untukmu, wahai kasih
telan dulu pedihmu untukku saat ini
.
menatap rapuh bukan harapan yang kupunya
sakit terasa selimuti dada tanpa tau apa obatnya
malas telinga ini mendengar jerit dan keluh kesah
sudah pekak dan tuli didera-dera putus asa
.
congkel saja mata ini kalau tidak percaya
hati dan kepala tidak mungkin bisa bekerjasama
terlebih lagi untuk tangismu itu, wahai cinta
hanya pilu yang hadir menemani dan terus setia
.
jangan harap aku mau terus dihakimi
dipaku pun kaki ini akan melangkah pergi
tinggal bayang dan alas kaki yang menapaki
jurang-jurang pengasingan bagi hati yang abadi